Jumat, 14 Desember 2012

PERHITUNGAN HARGA POKOK BAHAN BAKU

Contoh soal:
Data mengenai bahan baku PT USAHA JAYA selama 2 minggu pertama bulan September 2012 sebagai berikut:
1/9     persediaan 8.000 kg @ Rp. 1.000,00
8/9     melakukan pembelian bahan baku 12.000 kg @ Rp. 1.200,00
9/9     masuk proses produksi sebanyak 15.000 kg
Dari data diatas hitunglah biaya bahan baku yang masuk proses produksi dan berapa nilai persediaan akhir jika menggunakan metode FIFO, LIFO dan AC !

"Ini yang menjadi pokok permasalahannya, bagaimana cara menyelesaikannya ?"

Nah, dikesempatan ini saya ingin belajar menyampaikan tentang "metode perhitungan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi." Berikut penjelasan dan langkah untuk menyelesaikan contoh soal diatas.

Ada 3 metode penilaian persediaan yang digunakan dalam perhitungan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi: 

1.  Metode FIFO (First In First Out), bahan baku yang masuk pertama yaitu bahan baku yang pertama kali digunakan dalam proses produksi.
1/9     8000 kg x Rp. 1000,00 = Rp. 8.000.000,00 
8/9     7000 kg x Rp. 1.200,00 = Rp. 8.400.000,00
BBB = 15.000 kg                       = Rp. 16.400.000,00
Persediaan akhir = 5.000 kg x Rp. 1.200,00 = Rp. 6.000.000,00
2.  Metode LIFO (Last In First Out), yaitu bahan baku yang terakhir kali masuk bahan tersebut yang diganakan terlebih dahulu dalam proses produksi.
8/9     12.000 kg x Rp. 1.200,00 = Rp. 14.400.000,00
1/9     3.000 kg x Rp. 1.000,00 = Rp. 3.000.000,00
BBB = 15.000 kg                      = Rp. 17.400.000,00
Persediaan akhir = 5.000 kg x Rp. 1.000,00 = Rp. 5.000.000,00
3.  Metode AC(Average Cost/harga rata-rata), biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yaitu hasil kali kuantitas bahan baku yang dipakai dan harga rata-rata persatuan.
1/9     8.000 kg x Rp. 1.000,00 = Rp. 8.000.000,00
8/9     12.000 kg x Rp. 1.200,00 = Rp. 14.000.000,00
          20.000 kg                        = Rp. 22.400.000,00
Harga rata-rata = Rp. 22.400.000,00 : 20.000 kg = Rp. 1.120,00
BBB = 15.000 kg x Rp. 1.120,00 = Rp. 16.800.000,00
Persediaan akhir = 5.000 kg x Rp. 1.120,00 = Rp. 5.600.000
Sekian penjelasan materi metode-metode diatas, semoga jelas dan bermanfaat. Apabila ada yang belum jelas silakan saya tunggu comment-nya. Terima kasih.

8 komentar:

  1. pada persediaan akhir, 5000kg itu dpt dr mana??

    BalasHapus
  2. penjumlahan persediaan bahan baku dikurangi masuk proses produksi
    contoh:
    FIFO
    1/9 8000 kg x Rp. 1000,00 = Rp. 8.000.000,00
    8/9 7000 kg x Rp. 1.200,00 = Rp. 8.400.000,00
    BBB = 15.000 kg = Rp. 16.400.000,00
    Persediaan akhir = 5.000 kg x Rp. 1.200,00 = Rp. 6.000.000,00

    (20.000 kg - 15.000 kg = 5.000 kg)

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. persediaan awal 8000 + pembelian 12000 = 20.000

      Hapus
    2. Tapi yang bagian jawaban kok jadi 1.200 sih bukannya 12.000 jadinya hasilnya kan 84.000.000 bkn 8.400.000

      Hapus
  4. Kak unutuk metode lifonya itu kok bisa ada 3.000 kg?

    BalasHapus

Silakan Berkomen Sahabatku